Perlu dikenang bahwa, besaran pokokdan turunan senantiasa dibarengi dengan satuan. Tiap-tiap besaran mempunyai satuan tertentu yang berlainan dengan satuan untuk besaran lain. Satuan-satuan besaran pokok menyerupai meter, kilogram, sekon dll merupakan salah satu rujukan satuan yang dipakai secara internasional yang disebut juga Sistem SatuanInternasional, disingkat SI.
Lalu mengapa diperlukan metode satuan internasional?
Sistem satuan internasional diperlukan untuk menanggulangi kesalahpahaman yang muncul dalam bidang ilmiah dan pengukuran lantaran adanya perbedaan satuan yang digunakan.
Kemudian bagaimana permulaan awalnya penetapan tolok ukur satuan besaran yang dipakai dalam SI? Berikut ini akan dibahas secara kronologis mengenai sejarah penetapan satuan tolok ukur pada tujuh besaran pokok.
Pengertian Satuan Standar
Satuan tolok ukur merupakan satuan dari besaran-besaran yang sudah disepakati secara lazim ataupun secara internasional
Penetapan Satuan Standar Besaran Pokok
1. Standar Satuan Panjang
Satuan panjang dalam SI merupakan meter. Pada mulanya, tolok ukur satuan panjang internasional merupakan suatu batang yang yang dibikin dari adonan platina dan iridium yang disebut dengan meter standar.
Meter tolok ukur ini disimpan di Sevres, dekat kota Paris, Prancis. Satu meter didefinisikan selaku jarak antara dua ukiran yang terdapat pada meter tolok ukur pada suhu 0o Celcius. Sehingga kalau diukur dengan meter standar, jarak antara Kutub Utara dan ke Khatulistiwa lewat kota Paris sejauh 10 juta meter,
Ada beberapa kehabisan dalam penggunaan meter tolok ukur tersebut, yaitu:
• Batang platina iridium simpel dipengaruhi temperatur khususnya di negara yang mempunyai iklim berubah-ubah sehingga akan mengalami pemuaian ataupun penyusutan.
• Sebagai tolok ukur primer, kalau mengalami kerusakan akan sukar untuk dibikin ulang
• Ketelitian pengukuran tidak cocok dengan perkembangan teknologi
Dari beberapa kehabisan tersebut, diperlukan meter tolok ukur baru yang memakai panjang gelombang cahaya dari zat yang simpel dikenali dengan segera dan teliti.
Pada tahun 1960, ditetapkan bahwa meter tolok ukur sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom Krypton-86 (Kr-86) di dalam ruang hampa.
Kemudian pada tahun 1983, menurut Conference General des Poids et Measures ke-17, dipastikan bahwa
Satu meter merupakan panjang jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang waktu 1/299.792.458 sekon dengan prediksi bahwa kecepatan cahaya dalam ruang hampa merupakan tetap sebesar 299.792.458 m/s.
Meter tolok ukur ini terus dipakai sampai sekarang.
2. Standar Satuan Massa
Satuan untuk massa merupakan gram. Standar satuan massa merupakan suatu silinder platina iridium yang disimpan di International Bureau of Weights and Measures, Sevres, Prancis.
Satu kilogram standar merupakan massa suatu silinder logam yang yang dibikin dari platina iridium mempunyai diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm. Massa 1 kilogram tolok ukur mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 4o Celcius.
3. Satuan Standar Waktu
Satuan waktu dalam SI merupakan sekon atau detik dan dilambangkan dengan s. Pada mulanya, penetapan satuan waktu merupakan perputaran Bumi kepada porosnya. Namu ternyata, perputaran bumi pada porosnya senantiasa berubah. Kemudian satuan waktu ditetapkan menurut hari matahari rata-rata. Berdasarkan ketentuan ini,
1 sekon = 1/86.400 hari matahari rata-rata.
Setelah dijalankan penelitian yang lebih teliti, dikenali bahwa satu hari rata-rata matahari dari tahun ke tahun tidak sama. Standar ini mengalami pergantian pada tahun 1956 dan kemudian dijalankan penetapan ulang dari definisi sekon tolok ukur yaitu:
1 sekon = 1/31.556.925,9747 x lamanya tahun 1900
Kemudian tahun 1967, untuk pengukuran waktu yang lebih teliti, tolok ukur waktu dirubah. Satu sekon didefinisikan sebagai
1 sekon = selang waktu yang diperlukan atom cesium-133 untuk mengerjakan getaran radiasi sebanyak 9.192.631.770 kali.
Standar satuan waktu ini mempunyai kecermatan yang sungguh tinggi, yakni kemungkinan kesalahan waktu cuma 1 detik dalam kurun waktu 500 tahun.
4. Satuan Standar Suhu
Standar suhu mempunyai dua titik tetap, yakni titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Titik tetap atas adalah suhu air yang sedang mendidih pada suhu 100oC dengan tekanan udara luar sebesar 1 atmosfer atau 76 cmHg. Titik tetap bawah adalah titik lebur es murni pada suhu 0oC.
Jadi, tolok ukur satuan suhu ditetapkan menurut titik lebur es dan titik didih air yang disebut dengan tolok ukur suhu Celcius oleh seorang andal Astronomi Swedia, Andreas Celcius (1701-1744).
Tahun 1954, diselenggarakan kongres oleh perhimpunan fisikawan internasional yang menciptakan tolok ukur untuk satuan suhu merupakan dalam Kelvin (K). Dalam kongres ini tolok ukur satuan suhu ditetapkan selaku berikut:
Pada tekanan udara luar 1 atm, suhu titik lebur es merupakan 273, 15 K dan suhu titik didih air merupakan 373,15 K.
Satuan kelvin dipakai untuk menghormati seorang andal Fisika Inggris, William Thomson Kelvin (1824-1907).
5. Satuan Standar Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik menyatakan jumlah muatan listrik yang melalui suatu penghantar (konduktor) setiap satuan waktu. Satuan mempunyai pengaruh arus listrik merupakan ampere.
Kuat arus listrik dibilang 1 ampere kalau muatan sebesar 1 coloumb mengalir dalam kawat konduktor setiap sekon.
Berdasarkan Hukum Ohm,1 ampere merupakan besar mempunyai pengaruh arus listrik yang mengalir pada kawat konduktor dengan halangan 1 ohm dan beda mempunyai potensi 1 volt.
Sementara itu, menurut terjadinya gaya Lorentz,1 ampere merupakan mempunyai pengaruh arus listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak 1 m dan mengakibatkan gaya Lorentz sebesar 2 × 10-7 N, dan kedua arus searah.
6. Satuan Standar Banyak Mol Zat
Molekul zat merupakan penggalan terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat zat tersebut. Satuan untuk banyak molekul zat merupakan mol (mole).
1 mol menyatakan jumlah partikel dalam suatu zat yang serupa jumlahnya dengan banyaknya partikel dalam 12 gram atom C-12 (karbon-12).
Jumlah partikel/atom dalam 12 gram atom C-12 merupakan 6,02 × 1023 partikel. Jumlah partikel atau atom ini disebut tetapan Avogadro dan dinyatakan dengan abjad L.
7. Satuan Standar Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya merupakan banyaknya fluks cahaya yang menembus bidang setiap satuan sudut ruang. Satuan intensitas cahaya merupakan kandela. Jika benda hitam seluas 1 m2 pada suhu titik lebur platina (1.773o C) memancarkan cahaya tegak lurus bidang, intensitas cahaya yang terjadi sebesar 6 × 105 kandela.
Kandela menyatakan energi cahaya per waktu (daya) setiap satu satuan sudut ruang.
Demikianlah postingan mengenai pemahaman satuan tolok ukur dan sejarah penetapan satuan tolok ukur untuk besaran panjang, massa, waktu, suhu, mempunyai pengaruh arus listrik, jumlah mol zat dan intensitas cahaya. Semoga sanggup berharga untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Sumber https://fisikamilenial.blogspot.com/Buat lebih berguna, kongsi: