ABSTRAK: Diabetik neuropati yakni gejala atau gejala disfungsi saraf perifer, adanya gangguan baik klinis maupun subklinis, yang terjadi pada diabetes melitus tanpa penyebab neuropati perifer yang lain, gangguan neuropati ini tergolong manifestasi somatik dan otonom dari tata cara saraf perifer. Penelitian ini berencana untuk menganalisa penggunaan obat antinyeri pada pasien diabetik neuropati di instalasi rawat inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, menurut jenis obat antinyeri yang dipakai serta outcome terapi yang didapat oleh pasien. Penelitian ini ialah jenis observasi kohort, bersifat observasional dan dijalankan secara menjanjikan kepada 20 pasien diabetik neuropati yang menyanggupi patokan inklusi. Hasil observasi dari 20 pasien diabetik neuropati yang mendapat terapi obat antinyeri tunggal yakni sebesar 14 pasien (70%) dan obat antinyeri variasi yakni sebesar 6 pasien (30%), 8 pasien yang diberikan obat antinyeri tunggal mengalami perbaikan kondisi, sedangkan pada 6 pasien yang diberikan obat antinyeri tunggal tidak mengalami perbaikan kondisi, dan pada 6 pasien yang diberikan obat antinyeri variasi mengalami perbaikan kondisi. Di antara 20 pasien, 14 pasien (70%) mengalami perbaikan keadaan dan pada 6 pasien (30%) tidak mengalami perbaikan kondisi.
Kata Kunci: Diabetik neuropati, Evaluasi obat antinyeri, Outcome terapi
Penulis: Ririn M. Tambirang
Kode Jurnal: jpfarmasidd180266

Sumber https://fisikamilenial.blogspot.com/
Buat lebih berguna, kongsi: